TDJ
Teori Dasar Jaringan Komputer
Dasar Teori
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan yang sama.
Tujuan dari jaringan komputer adalah:
- Membagi sumber
daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk.
- Komunikasi:
contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting .
- Akses
informasi: contohnya web browsing .
Jaringan komputer digunakan untuk melakukan tukar menukar
atau komunikasi data.
Komponen‐komponen dalam komunikasi data adalah sebagai
berikut:
- Komputer host
Komputer host adalah komputer yang berfungsi sebagai
penyebar informasi atau data. Host dapat berupa komputer mainframe atau
komputer mini. Host yang berupa mainframe bekerja dengan menggunakan peralatan
yang disebut dengan Front and Processor (FEP), yang merupakan komputer mini
untuk mengelola komunikasi data dari jaringan.
- Komputer
Receiver.
Komputer ini berfungsi sebagai penerima informasi.
- Data
Data adalah objek dari proses komunikasi yang terjadi pada
jaringan.
- Protokol
Komunikasi
Protokol komunikasi adalah peraturan‐peraturan yang
diterapkan dalam jaringan dengan tujuan untuk mengatur komunikasi data.
Banyaknya protokol komunikasi menyebabkan dibutuhkannya suatu alat (tools) yang
disebut dengan Gateway, untuk menterjemahkan protokol sehingga menjadi
compatible agar komunikasi data dijaringan dapat berjalan dengan baik.
- Komponen
Transmisi
Setelah memastikan komputer host dan receiver berjalan
dengan baik, serta memilih protokol komunikasi, dilakukan implementtasi
terhadap komponen transmisi, seperti kabel penghubung, modem, dan sebagainya.
Koneksi Jaringan dan Internet.
Internet sendiri adalah sebuah sistem yang memberikan
informasi yang terorganisir dan terkelola dengan baik. Jadi internet itu
sendiri adalah sebuah sistem yang terstruktur dan terorganisir.
jaringan internet pada dasarnya adalah merupakan jaringan
komunikasi data yang terbangun dari komputer individual atau kumpulan‐kumpulan
jaringan komputer skala kecil yang saling terintegrasi (interkoneksi).
Maka dapat disimpulkan agar computer dapat terkoneksi
kedalam suatu jaringan baik secara local area maupun internet maka komponen
dasar yang diperlukan adalah :
-Koneksi Fisik (Physical Connection)
Koneksi fisik sebagai penghubung antara adapter card (Modem,
NIC) dari komputer kedalam suatu jaringan. Transfer data yang mengalir dalam
koneksi fisik menggunakan transfer sinyal melalui media (kabel atau gelombang).
Komponen yang diperlukan agar terjadinya koneksi fisik
adalah : perangkat keras computer dan perangkat jaringan.
Pengkabelan :
Straight-Through
Jenis kabel ini digunakan untuk menghubungkan antara
workstation dengan hub/switch. Kabel ini juga memiliki 4 pairs (8 wire) dimana
setiap pin antara ujung satu dengan ujung lainnya harus sama. Maksudnya, bila
salah satu ujung memakai standard T568-A maka ujung satunya harus memakai
T568-A juga. Begitu pula sebaliknya, jika salah satu ujung menggunakan standard
T568-B, ujung satunya juga harus memakai standard yang sama.
Cross Over
Merupakan jenis kabel yang digunakan untuk menghubungkan
antar workstation atau antar hub/switch. Kabel jenis ini menggunakan standard
T568-A pada salah satu ujung, dan T568-B pada ujung lainnya
Roll Over
Digunakan untuk koneksi antara sebuah workstation ke port
console pada sebuah router atau switch. Standard yang digunakan adalah T568-A
pada salah satu ujung dan ujung lainnya urutan T568-A tinggal di roll
(dibalik). Demikian juga jika yang dipakai adalah standard T568-B.
Jaringan komputer melibatkan 3 macam perangkat jaringan
antara lain :
- End devices .
- Intermediary
devices .
End devices adalah perangkat jaringan yang menjadi titik
awal informasi dibuat dan menjadi akhir dari perjalanan informasi(tujuan
pengiriman data). contoh perangkat komputer yang bertype end devices antara
lain PC, notebook, Ponsel, PDA phone atau perangkat semisal yang lainnya. Pada
end devices ada perangkat yang bertindak sebagai alat yang digunakan end
devices untuk berkomunikasi di jaringan, yaitu :
Network Interface Card
Dalam memilih network interface card, ada beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan ini sangat
penting untuk diperhatikan, yaitu :
Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber
Distributed Data Interface (FDDI).
Tipe Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan
Wireless.
Tipe Bus seperti ISA dan PCI.
Intermediary Devices
Perangkat jaringan yang termasuk dalam kategori ini memiliki
beberapa sifat antara lain :
Mampu melakukan
regenerate dan retransmit sinyal data.
Menyimpan
informasi tentang jalur pengiriman paket.
Memberikan
pemberitahuan tentang adanya error dan kegagalan dalam jaringan.
Mengklasifikasikan
paket data berdasarkan jenisnya.
Mengijinkan atau
melarang paket yang lewat berdasarkan konfigurasi keamanan.
Tidak semua perangkat intermediary memiliki semua fungsi
diatas. Berikut akan dibahas lebih detail tentang beberapa perangkat
intermediary :
Repeater
Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya
jangkau. Jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP (Cat 5) hanya memiliki
daya jangkau hingga 100 meter. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang
dapat berfungsi untuk memperpanjang jangkauan jaringan dari medium komputer
tersebut. Alat yang dimaksud tersebut adalah repeater. Repeater berguna untuk
membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang mengalir pada jaringan komputer
sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang lebih jauh.
Hub
Hub memiliki prinsip kerja yang sama dengan repeater yakni
berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer. Namun yang
membedakannya dengan repeater adalah pada hub terdapat port-port yang lebih
banyak sehingga hub dikenal juga dengan multiport repeater. Ada 2 alasan di
dalam menggunakan hub yakni hub digunakan sebagai titik pusat koneksi dari
sambungan jaringan (titik pusat dari topologi star). Alasan lainnya adalah
apabila ada masalah dengan kabel jaringan yang menghubungkan sebuah komputer,
maka masalah tersebut tidak akan mempengaruhi jaringan (hal ini berbeda bila
menggunakan topologi bus dimana apabila ada kabel jaringan yang bermasalah maka
akan berdampak pada jaringan). Dengan menggunakan hub maka topologi jaringan
secara fisik akan berbentuk seperti topologi star. Namun topologi jaringan
secara logik akan berbentuk seperti topologi bus. Hal ini disebabkan cara kerja
hub yakni dalam satu waktu tidak semua komputer yang terhubung dapat
berkomunikasi. Selain itu setiap ada pengiriman data dari satu komputer ke
komputer lainnya maka data ini akan di-broadcast atau disebarkan ke setiap
komputer yang terhubung melalui hub ini.
Bridge
Bridge merupakan alat yang bekerja untuk menghubungkan 2
segmen LAN atau lebih. Tujuan utama dari penggunaan bridge adalah untuk
memfilter traffic antar kedua segmen LAN. Jadi apabila ada data yang hanya
ditujukan untuk komputer yang terletak pada segmen LAN yang sama, maka data
tersebut tidak diteruskan ke segmen LAN yang lainnya. Bridge dapat melakukan
filtrasi terhadap data yang akan melewatinya dengan menggunakan alamat Media
Access Control (MAC) yang merupakan alamat permanen unik yang ada pada setiap
network interface. Setiap data yang akan melewati bridge, maka bridge akan
mengecek terlebih dahulu frame yang ada pada data. Di dalam frame terkandung
alamat MAC tujuan, apabila alamat MAC tujuan masih berada di dalam segmen LAN
yang sama dengan pengirim data, maka data tersebut tidak akan diteruskan ke
segmen lainnya.
Switch
Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga
melakukan penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat
MAC. Dengan adanya filtrasi pada switch ini maka jaringan komputer akan lebih
efisien. Hal ini disebabkan pada switch, data akan langsung disalurkan ke port
yang menghubungkan dengan komputer yang merupakan tujuan dari data tersebut.
Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub)
namun switch memiliki kelebihan lainnya dibandingkan hub. Dalam satu waktu yang
sama, hubungan komunikasi dapat terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak
bisa dilakukan). Misalnya komputer A sedang berkomunikasi dengan komputer B,
maka pada waktu yang sama pula komputer C dapat berkomunikasi dengan komputer
D. Sehingga dengan adanya fasilitas ini, pengiriman data akan lebih cepat dan
efisien.
Router
Router bekerja untuk melakukan routing yaitu menentukan
jalur terbaik yang akan dilalui sebuah paket data berdasarkan pada alamat IP
yang terdapat pada data yang melewatinya. Karena kemampuannya mengarahkan
(routing) paket data berdasarkan pada alamat IP, router ini menjadi alat yang
cukup penting di dalam sebuah jaringan internet. Router bekerja dengan cara
menganalisa alamat IP dari paket data yang masuk. Berdasarkan hasil analisa
tersebut, router memutuskan apakah data tersebut perlu diteruskan atau tidak.
Apabila perlu diteruskan, maka router juga dapat memilihkan rute terbaik bagi
paket data tersebut dan kemudian meneruskan ke port yang sesuai. Selain
fungsi-fungsi dasar, router juga memiliki kelebihan lainnya. Kelebihan lainnya
adalah dapat memfiltrasi data yang melewatinya berdasarkan ACL (Access Control
List), menjembatani komunikasi antar protokol yang berbeda (misalnya antara
protokol IP dengan protokol IPX) dan juga antar teknologi yang berbeda-beda
(misalnya antara Token Ring dengan Ethernet).
Modem
Suatu perangkat keras yang bertugas merubah suara digital
menjadi analog, begitu juga dengan sebaliknya. Modem biasa digunakan untuk
komunikasi komputer satu dengan komputer yang lainnya dengan media transmisi
jaringan telpon biasa. Selain itu modem indentik digunakan baik dalam personal
komputer maupun pada jaringan sebagai alat menyambungkan kepada jaringan MAN,
WAN dan internet.
Layer TCP/IP
Protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet
Protocol) merupakan sekumpulan layer yang di desain untuk melakukan
fungsi-fungsi komunikasi data pada sebuah jaringan komputer, masing-masing
layer bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari proses komunikasi
data, sehingga masing-masing layer memiliki tugas yang berbeda satu sama
lainya, dimana suatu layer tidak perlu mengetahi kerja dari layer yang lain
selama masih dapat melakukan proses masing-masing.
Protokol TCP/IP memiliki sifat yang sangat fleksibel,
sehingga dapat dengan mudah untuk di implementasikan pada berbagai platform
komputer dan interface jaringan. Karena tidak melakukan spesifikasi terhadap
suatu platform komputer atau interface jaringan tertentu.
Fungsi dari
masing-masing layer :
Aplication Layer,
layer ini terdapat pada bagian teratas dari susunan layer, disini semua
aplikasi yang mengunakan protokol TCP/IP ditempatkan
Transport Layer, layer ini bertanggung jawab mengadakan
komunikasi antara dua host atau komputer. Layer ini mengatur aluran informasi
dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket
yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat
tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk
melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
Internetwork Layer, layer ini bertanggung jawab untuk
komunikasi antara mesin. Layer ini meng-encapsul paket dari transport layer ke
dalam IP datagrams dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana
datagaram harus dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya
sebelum melewatinya pada Transport layer.
Network Interface
Layer, adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah
device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari physical
network. Jaringan dapat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring,
ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data
dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan
komunikasi antara multitude arsitektur network.
Enkapsulasi
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di
layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data
tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protocol
tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protocol pada layer
dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima data dari
protocol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid,
protocol akan melepas informasi tambahan tersebut, yang berada pada layer di
atasnya.
Lapisan/ layer terbawah, yaitu Network Interface layer
bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media
fisiknya dapat berupa kabel,serta optik atau gelombang radio. Karena tugasnya
ini, protocol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi
data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang
sejenis.
Lapisan/layer protocol berikutnya ialah Internet Layer.
Protocol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman
paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protocol, yaitu
IP, ARP dan ICMP.
IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket
data ke lamat yang tepat. ARP (Address Resolution Protocol) ialah protocol
digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host/komputer yang terletak pada
network yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah
protocol yang digunakan untuk mengirimkan pesan & melaporkan kegagalan
pengiriman data Layer berikutnya yaitu Transport layer berisi protocol yang
bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua
protocol tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User
Datagram Protocol). Layer teratas, ialah Application Layer. Pada layer inilah
terletak semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP ini.
Protokol Data Unit
TCP
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, TCP harus
berkomunikasi dengan IP pada lapisan di bawahnya (dengan menggunakan metode IP
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya) dan aplikasi pada layer di atasnya
(menggunakan ULP TCP).. TCP juga harus berkomunikasi dengan implementasi TCP
lainnya dalam jaringan. Untuk melakukan ini, digunakan protocol data unit
(PDU), yang telak kita sebut sebagai segman TCP. Layout PDU TCP (biasanya
disebut sebagai header).
Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut:
Source port : field 16-bit yang mengidentifikasi pemakai
lokal TCP (biasanya sebuah aplikasi upper layer).
Destination port : field 16-bit yang mengidentifikasi mesin
remote pemakai TCP.
Sequence number : nomor yang menandakan posisi blok di dalam
message secara keseluruhan. Nomor ini juga digunakan antara dua implementasi
TCP untuk menyediakan initial sequence number (ISS) yang dikirim.
Acknowledgement number : nomor yang menandai nomor urutan
yang berikutnya yang diperlukan. Dengan kata lain, sequence number ini
merupakan sequence number data tarakhir yang dikirim kemudian ditambah 1
kemudian dikirim kembali ke mesin pengirim.
Data offset : 32-bit word yang ada di dalam header TCP.
Field ini digunakan untuk mengidentifikasi awal field data. Reserved : field
6-bit digunakan untuk kebutuhan mendatang. Keenam bit harus di-set menjadi 0.
Urg flag : jika on (nilainya 1), menunjukkan bahwa field
urgent pointer significant.
ACK flag : jika on, menunjukkan bahwa field ACK significant.
Psh flag : jika on, menunjukkan bahwa fungsi push akan
dilakukan.
Rst flag : jika on, menunjukkan bahwa koneksi akan reset.
Syn flag : jika on, menunjukkan bahwa sequence number akan
disinkronisasi. Flag ini digunakan ketika koneksi sedang ditetapkan.
Fin flag : jika on, menunjukkan bahwa pengirim tidak punya
lagi data untuk dikirimkan. Ini merupakan pesan bahwa komunikasi akan diakhiri.
Window : sebuah angkan yang menunjukkan banyaknya blok data
yang dapat diterima oleh mesin penerima. Checksum : dihitung dengan mengambil
16-bit satu komplemen dari penjumlahan satu komplemen dari 16-bit word dalam
header (termasuk pseudo-header) dan teks. (diperlukan suatu proses yang agak
panjang untuk mencocokkan checksum dengan baik dengan header).
Urgent pointer : digunakan jika URG Flag set, ini menandakan
porsi message data yang urgent dengan membuat spesifikasi offset dari sequence
number dalam header.
Option: sama dengan header option pada IP, field ini
digunakan untuk membuat spesifikasi option TCP. Setia option terdiri atas
sebuah oprtion number ( 1 byte) 0 akhir dari option list
1 tidak ada operasi
2 ukuran maksimum segmen.
Padding : diisi untuk memastikan bahwa header berukuran
multiple 32-bit.
Protokol Data Unis UDP
TCP merupakan protokol berorientasi connection. Ada kalanya
dimana protokol berorientasi connectionless dibutuhkan, makanya UDP digunaka.
UDP digunakan untuk trivial file transfer protocol (TFTP) dan remote call
procedure (RCP). Komunikasi connectionless tidak mendukung reliabilitas,
artinya tidak ada informasi yang yang diterima oleh mesin pengirim yang
mengindikasikan data diterima oleh mesin penerima dengan benar. Protokol
connctionless juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan recover terhadap
data yang mengalami error. UDP lebih sederhana dinbanding TCP. UDP berhubungan
langsung dengan IP tanpa adanya mekanisme flow control dan error-recovery.
Field-fieldnya adalah sebagai berikut:
Source port: field optional dengan nomor port. Jika tidak
ada nomor port yang ditentukan, field tersebut diset menjadi 0.
Destination port: nomor port mesin tujuan.
Length: panjang datagram, termasuk header dan data.
Checksum: field dengan 16-bit komplement satu dari jumlah
komplemen satu dari datagram, termasuk pseudoheadewr yang sama dengan TCP.
Field checksum pada UDP hanya merupakan optional, tetapi
jika tidak digunakan, maka tidak akan ada checksum pada segmen data karena
checksum IP hanya digunakan pada header IP. Jika checksum tidak digunakan,
field ini akan diset menjadi 0.
UDP adalah protokol transport yang digunakan secara luas
pada lapisan di atas IP. Seperti TCP, UDP menggunakan port dan menyediakan konektivitas
end-to-end antara aplikasi client dan server. UDP merupakan protokol yang kecil
dan efisien. Tetapi, berbeda dengan TCP, UDP tidak menjamin pengiriman –
aplikasi harus mengimplementasikan mekanisme error recovery-nya sendiri — jika
memerlukan mekanisme tersebut. Hal ini membuatnya cocok untuk beberapa
aplikasi, tetapi tidak untuk beberapa yang lain.
Dalam beberapa hal, UDP mirip dengan TCP :
UDP adalah protokol transport : UDP hanya berhubungan dengan
komunikasi antara dua end point (misalnya aplikasi client pada mesin Anda, dan
aplikasi server pada mesin remote). Intermediate router tidak berhubungan
dengan data UDP dalam paket yang dikirimkannya – router hanya beroperasi pada
layer IP atau network lower-down.
UDP menggunakan port untuk membedakan antara trafic dari
banyak aplikasi UDP pada mesin yang sama, dan untuk mengirim paket yang tepat
ke aplikasi yang sesuai (ini disebut demultiplexing). UDP dan port-nya
menyediakan interface antara program aplikasi dan layar networking IP.
UDP berbeda dari TCP dalam beberapa hal penting, karena:
UDP adalah ―datagram oriented‖, TCP adalah
―session-oriented‖. Datagram adalah paket informasi self-contained; UDP
berhubungan dengan datagram atau paket individu yang dikirim dari client ke
server, atau sebaliknya.
UDP adalah connectionless. Client tidak membangun koneksi ke
server sebelum mengirim data – client hanya mengirim data secara langsung.
UDP ―tidak andal‖ dalam pengertian jaringan formal :
Paket dapat hilang. UDP tidak dapat mendeteksinya.
Program aplikasi – client atau server – (sebagai kebalikan
TCP/IP stack sendiri) harus mendeteksi paket yang hilang dan menangani
transmisi ulang, dan lain-lain. Aplikasi sering menunggu hingga timeout habis,
dan kemudian mencoba lagi. Paket dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi
checksum semua data dalam paket. Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan
suatu paket mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut
dikeluarkan, dan sebagaimana biasa aplikasi-lah yang harus mendeteksi hal ini
dan melakukan transmisi ulang sepenuhnya.
Operasi checksum ini dapat dihentikan, dan beberapa aplikasi
melakukannya untuk alasan unjuk kerja. Akan tetapi hal ini dapat berarti paket
yang rusak tidak terdeteksi atau layer aplikasi harus melakukan pemeriksaan
integritas data sendiri, hal ini merupakan false economy (penghematan finansial
yang sebenarnya menuju pada pengeluaran yang lebih besar)
Karena UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol
setiap paket berdiri sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai
urutan, yang selanjutnya berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket
tersebut.
Sejak pertama kali dikembangkan, TCP telah dilengkapi dengan
mekanisme yang sangat canggih untuk mengendalikan kecepatan aliran dalam
koneksinya, untuk menghindari kemacetan dan kehilangan paket yang berlebihan.
Karena UDP hanya mengirim paket tunggal, yang berdiri sendiri, maka UDP tidak
memerlukan mekanisme kontrol yang rumit. Hal ini membuat UDP lebih mudah dan
lebih kecil (dalam baris data dan memori) untuk diimplementasikan, tetapi juga
membuatnya tidak cocok untuk sejumlah besar data.
Jika suatu aplikasi diimplementasikan menggunakan UDP,
bukannya TCP, maka aplikasi tersebut harus memiliki sendiri deteksi
paket-hilang, retry, dan lain sebaginya.
UDP mewarisi sifat IP, yaitu connectionless dan tidak andal.
UDP sebagai layer transport sangat tipis di atas IP untuk memberikan akses
aplikasi ke fasilitas networking dasar IP, tanpa menambahkan fungsionalitas
tambahan yang sangat banyak selain port dan checksum. (sebaliknya, TCP juga
merupakan layer transport tetapi tidak melakukan banyak hal selain komunikasi
paket IP dasar)
Pada kehidupan sehari-hari UDP dianalogikan seperti proses
pengiriman pesan pada alat komunikasi telepon selular dengan menggunakan
fasilitas SMS (Short Messsage Service) dimana kita tidak harus selalu berada
ditempat untuk menunggu pesan karena pesan yang dikirim melalui fasilitas SMS
akan sampai sekalipun telepon selular itu tidak diaktifkan. Sedang TCP
dianalogikan seperti proses komunikasi langsung pada telepon dimana kita harus
berada ditempat untuk menjawab langsung telepon dari seseorang yang berada
ditempat lain.
Routing, adalah
sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada
sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat
hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini,
digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router.
Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di
luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada
router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.
Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam
sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang
dilalui paket IP dari system ke system lain.
Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer 3
OSI (network layer) dan dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan yang
memiliki subnet berbeda. Router juga berfungsi sebagai pengatur arus lalu
lintas jaringan dan memiliki tugas sangat vital dalam menentukan kondisi sebuah
jaringan.
Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan,
menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang
terbaik untuk mencapai network yang diharapkan
Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk
menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah
memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini
populer adalah ketika perusahaan anda akan terhubung ke internet. Maka router
akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan anda ke lembaga lain
melalui internet, sudah barang tentu nomor jaringan anda akan bereda dengan
perushaaan yang anda tuju.
Network Simulator adalah suatu program yang dijadikan
sebagai simulasi konfigurasi suatu topologi jaringan dengan menganut
konsep-konsep jaringan tertentu.
Ada beberapa software simulator yang umum dikalangan
masyarakat, seperti Boson NetSim, Packet Tracer, ForceVision, dan sebagainya.
Di dalam pembelajaran jaringan komputer,kita akan lebih
mudah memahami konsep jaringan melalui rangkaian komponen yang dijalankan
dengan mengunakan suatu program pensimulasi atau yang dikenal dengan Network
Simulator Software.
Topologi Jaringan
Komputer
Topologi merupakan diagram yang mewakili cara komputer
terhubung dalam jaringan. Terdapat bermacam-macam topologi di dalam teori
jaringan komputer, namun dalam pembahasan ini hanya dibahas empat macam, yaitu:
Topologi Bus
Seluruh komputer dalam jaringan terhubung dalam sebuah bus
atau jalur komunikasi data utama/ backbone (berupa kabel). Komputer dalam
jaringan berkomunikasi dengan cara mengirim dan mengambil data melalui bus.
Topologi Ring
Sesuai dengan namanya, ring atau cincin, seluruh komputer dalam
jaringan terhubung pada sebuah jalur data yang menghubungkan komputer satu
dengan lainnya secara sambung-menyambung sedemikian rupa sehingga menyerupai
sebuah cincin. Topologi ini mirip dengan hubungan seri pada rangkaian listrik,
dengan kedua ujung dihubungkan kembali, sehingga jika salah satu komputer
mengalami gangguan,maka hal itu akan mempengaruhi keseluruhan jaringan. Dalam
sistem jaringan ini,data dikirim secara berkeliling sepanjang jaringan (ring).
Setiap komputer yang ingin mengirimkan data ke komputer lain harus melalui ring
ini.
Topologi Mesh
Topologi ini sering disebut “pure peer-to-peer”, sebab
merupakan implementasi suatu jaringan komputer yang menghubungkan seluruh
komputer secara langsung.Saat ini sangat jarang digunakan sebab rumit dan tidak
praktis.
Topologi Star
Dalam topologi ini masing-masing komputer dalam jaringan
dihubungkan ke sebuah konsentrator dengan menggunakan jalur yang berbeda-beda,
sehingga jika salah satu komputer mengalami gangguan, jaringan tidak akan
terpengaruh. Komunikasi didalam jaringan diatur oleh konsentrator, berupa hub
maupun switch.
Tree Network
(Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul
(node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul
lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul
pusat terlebih
dahulu.Keunggulan jaringan model pohon seperti ini adalah
dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan setiap saat. Sebagai contoh,
perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan serta
pada
kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun
kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi maka
kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif.
Cara kerja jaringan pohon ini relatif lebih lambat.
Komentar
Posting Komentar